KARAWANG – NETIZENNEWS.CLICK -Proyek perbaikan jalan di kawasan Tuparev, Karawang, menuai sorotan dan kritik dari masyarakat. Warga mempertanyakan urgensi renovasi yang dilakukan, terutama terkait pemilihan material paving block untuk jalur utama tersebut. Padahal, kondisi jalan sebelumnya dinilai masih cukup baik.
Keluhan warga ramai disuarakan melalui media sosial, sejak Jumat (16/5/2025). Banyak yang menilai proyek ini kurang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan justru menimbulkan ketidaknyamanan.
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari masa pemeliharaan oleh penyedia jasa. Tujuannya adalah memperbaiki ruas jalan yang dianggap belum optimal serta mendukung penataan kota agar lebih rapi dan tertib.
Namun, penjelasan tersebut belum meredam kritik dari masyarakat. Sejumlah warga menilai perbaikan dengan paving block kurang tepat untuk jalan protokol seperti Tuparev.
“Padahal cukup diaspal mulus, kasih marka jalan, trotoarnya dipercantik, dan lampu penerangan yang estetik. Tidak harus pakai paving block,” kata Fadly Anwar, warga Karawang
Keluhan serupa diungkapkan Rodiah, pengguna jalan yang setiap hari melintasi kawasan tersebut.
“Kenapa jalan yang sudah bagus malah dibongkar? Yang penting rapi, bagus, mulus supaya aman dan mengurangi risiko kecelakaan,” ujarnya.
Warga lainnya, Febri, membandingkan kondisi jalan di Karawang dengan daerah lain.
“Kalau di Ciamis, jalannya mulus sampai ke pelosok. Di Karawang malah lewat jalan Tuparev badan jadi sakit, karena tidak rata,” ucapnya.
Selain keluhan, kritik pedas juga disampaikan warga lewat komentar di media sosial. Mereka menilai proyek ini hanya menghabiskan anggaran tanpa memperhatikan kenyamanan pengguna jalan.
Beberapa komentar warga di antaranya:
“Punten pak, penataan kota biar rapi itu nggak harus paving block. Tahun 1850 mungkin cocok buat kuda dan pedati, sekarang mending aspal mulus.” – Pram
“Jalan udah bagus kenapa dirombak? Yang bolong-bolong tolong diprioritaskan dulu.” – Made
“Bukannya tambah bagus, malah bikin berdebu. Lebih nyaman pakai aspal kayak sebelumnya.” – Raihan
“Minta tolong pak, jangan seenaknya. Banyak yang komplain, mending balikin lagi ke aspal.” – Dede
“Ini buang-buang anggaran. Jalan bagus malah diganti paving.” – Yasir
“Jalan protokol kok dibikin kaya gini, mubazir anggaran.” – Sarip
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan teknis pemilihan paving block sebagai material utama.
Masyarakat berharap pemerintah mengevaluasi proyek-proyek serupa ke depannya agar lebih memperhatikan aspek fungsi, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jalan, bukan sekadar mengejar estetika. (red)