BEKASI – NETIZENNEWS.CLICK -Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M di Embarkasi/Debarkasi Jakarta–Bekasi (JKS) mencatatkan berbagai capaian signifikan. Sebagai embarkasi yang melayani kuota terbanyak di Indonesia, yakni lebih dari 26.620 jemaah, JKS dinilai sukses dalam aspek pelayanan, manajemen operasional, serta koordinasi lintas instansi.
Provinsi Jawa Barat sendiri menjadi daerah dengan kuota haji terbesar nasional, mencapai 38.723 jemaah. Dua embarkasi dioperasikan, yaitu Embarkasi Jakarta–Bekasi (JKS) dan Embarkasi Kertajati (KJT). JKS melayani 61 kelompok terbang, sementara KJT melayani 28 kelompok terbang.
Layanan Ramah Lansia dan Digitalisasi
Asrama Haji Bekasi telah menyediakan fasilitas akomodasi yang layak dan ramah lansia. Tidak ada lagi ranjang tingkat, seluruh kamar dilengkapi kasur spring bed serta amenitas yang nyaman. Untuk jemaah lansia, tersedia layanan kesehatan 24 jam, fasilitas kursi pijat, treadmill, hingga menu makanan bergizi yang disesuaikan kebutuhan.
Selain itu, JKS juga memimpin dalam penerapan digitalisasi layanan. Berbagai aplikasi seperti Siskohat, Pusaka, dan App.ppih.info digunakan untuk mengelola data jemaah, monitoring keberangkatan dan kepulangan secara real-time, serta mempercepat proses administrasi dengan maskapai penerbangan.
Koordinasi Antarinstansi Jadi Kunci Keberhasilan
Kesuksesan ini tidak lepas dari sinergi antara Kementerian Agama, Kemenkes, Imigrasi, TNI/Polri, maskapai penerbangan, dan pemerintah daerah. Koordinasi aktif dilakukan mulai dari pengurusan dokumen seperti paspor dan visa, hingga manajemen transportasi dan penanganan jemaah berkebutuhan khusus.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di JKS juga dinilai menjalankan pelayanan profesional dan humanis. Mereka dibekali pemahaman serta strategi untuk mendampingi jemaah sejak kedatangan hingga keberangkatan.
One Stop Service dan Fast Track
Pelayanan haji di JKS kini menggunakan sistem One Stop Service (OSS) yang memungkinkan proses kedatangan jemaah per kloter diselesaikan dalam waktu rata-rata 60 menit. Semua layanan mulai dari kesehatan, akomodasi, visa, hingga pembagian living cost dilaksanakan dalam satu tempat.
JKS juga telah mengadopsi layanan Fast Track Imigrasi Arab Saudi, sehingga jemaah tidak perlu lagi antre lama di Bandara Soekarno–Hatta. Hal ini meningkatkan kenyamanan dan efisiensi proses keberangkatan.
Rekomendasi Nasional
Berdasarkan capaian tersebut, Embarkasi JKS dinilai layak dijadikan model nasional dalam penyelenggaraan layanan haji. Sistem kerja yang terstruktur, pemanfaatan teknologi, dan dedikasi petugas menjadi kekuatan utama.
Beberapa rekomendasi disampaikan dalam laporan resmi, antara lain:
Menjadikan praktik JKS sebagai model layanan nasional.
Memperluas digitalisasi layanan haji.
Penguatan peran petugas daerah dan pembimbing ibadah.
Peningkatan kapasitas asrama dan fasilitas ramah lansia.
Penyelenggaraan haji 2025 di JKS tak hanya menunjukkan kesiapan teknis dan manajerial, tetapi juga menjadi simbol kesungguhan dalam melayani tamu-tamu Allah secara optimal.